Langsung ke konten utama

Rancangan untuk Membuat Saya Menjadi Bersemangat Lagi

 Bosan adalah hal yang wajar menurut saya. Apalagi ketika bosan melakukan hal yang sama secara terus menerus. Padahal kegiatan itu penting untuk dilakukan secara terus menerus dalam waktu yang lama. Seperti Latihan fisik agar badan kita kekar. Atau membaca buku untuk mendapatkan suatu insight. Bangun pagi setiap hari agar tidak telat pergi kerja. Sebelumnya saya berpikir bahwa liburan penting untuk diselipkan dalam kegiatan kita yang sibuk, namun jika liburan tersebut juga terulang beberapa kali. Lama - lama liburan itu juga membosankan. Liburan diganti dengan hiburan, seperti membaca komik, bermain game, atau hal - hal yang menghibur lainnya. Namun jika kegiatan itu dilakukan berulang - ulang lama - lama kesenangan yang saya dapatkan semakin berkurang dan saya memerlukan waktu yang lebih banyak melakukan kegiatan menghibur itu untuk waktu yang lebih lama agar bisa kembali "fresh". Jadi bagaimana biar ketika saya tetap bosan, saya masih bisa memaksa tubuh saya untuk tetap mel

Saya Masih Terjebak

Selama tiga tahun akhirnya saya sadar kalau selama ini saya terjebak, tidak ada perubahan di dalam hidup. Mungkin ada perubahan tapi tidak ada peningkatan. Badan sudah mulai membesar. Kualitas kehidupan masih saja sama. Yah... Mungkin saja memang ada faktor dari Covid, tapi apakah Covid tetap bisa dijadikan alasan dari kenapa saya tidak juga berkembang?

Kangen rasanya untuk kembali ke masa – masa saya sebelum menikah, sebelum menyentuh tahun 2019. Saat masih menjadi karyawan yang ingin keluar dari pekerjaan untuk bisa fokus ke usaha yang sudah ditekuni sebelumnya. Tidak seperti sekarang yang kerjanya baca komik, main game, dan tidur – tiduran. Di mana salahnya ya? Ketika sebelumnya saya mengira saya sudah sadar, ternyata saya masih di jalur yang sama. Saya ingin sekali merasakan semangat menggebu – gebu. Apa yang beda?

Apakah karena mindset saya saat ini? Tentu saja karena mindset, tapi... mindset yang mana ya? Apakah saya harus menjadi karyawan lagi untuk harus bisa merasakan semangat yang menggebu – ebu seperti dulu? Jika memang begitu, tentu saja saya rela menjadi karyawan lagi. Atau saya harus membuang pola pikir yang membatasi antara karyawan dan pengusaha? Toh sebenarnya kedua jenis tersebut sama dalam perspektif tertentu. Walaupun sebenarnya batasan tersebut juga saya dapatkan dari beberapa buku dan seminar yang pernah saya ikuti. Hmmmm... Mungkin saya akan membuang status yang dulu dengan bangga saya tanamkan dalam benak saya ini dan mulai menganggap diri saya sebagai karyawan.

Namun untuk melakukannya, saya membutuhkan sebuah lingkungan yang bisa mengafirmasi perubahan saya ini, agar diri saya yang keras kepala ini akhirnya percaya. “Dirimu juga Cuma karyawan karena memang tidak ada yang membedakan antara karyawan dan pengusaha. Dalam sudut pandang tertentu, mereka berdua adalah sama. Sama – sama karyawan.” Dan sebagai karyawan yang baik, tentunya ingin perusahaan tempat dia bekerja berkembang dengan pesat bukan? Serta karyawan yang baik, memiliki visi dan misi yang sama dengan perusahaan. Mungkin lingkungan ini bisa saya buat sendiri di media sosial.

Lalu setelah pulang dari bekerja, saya juga harus memiliki usaha sampingan agar bisa memnuhi mimpi yang ingin saya capai. Karena mimpi tersebut yang membuat saya semangat menggebu – gebu saat itu. Yah... saya coba saja, mudah – mudahan ini bisa membuat saya keluar dari perhentian ini.

Komentar