Langsung ke konten utama

Rancangan untuk Membuat Saya Menjadi Bersemangat Lagi

 Bosan adalah hal yang wajar menurut saya. Apalagi ketika bosan melakukan hal yang sama secara terus menerus. Padahal kegiatan itu penting untuk dilakukan secara terus menerus dalam waktu yang lama. Seperti Latihan fisik agar badan kita kekar. Atau membaca buku untuk mendapatkan suatu insight. Bangun pagi setiap hari agar tidak telat pergi kerja. Sebelumnya saya berpikir bahwa liburan penting untuk diselipkan dalam kegiatan kita yang sibuk, namun jika liburan tersebut juga terulang beberapa kali. Lama - lama liburan itu juga membosankan. Liburan diganti dengan hiburan, seperti membaca komik, bermain game, atau hal - hal yang menghibur lainnya. Namun jika kegiatan itu dilakukan berulang - ulang lama - lama kesenangan yang saya dapatkan semakin berkurang dan saya memerlukan waktu yang lebih banyak melakukan kegiatan menghibur itu untuk waktu yang lebih lama agar bisa kembali "fresh". Jadi bagaimana biar ketika saya tetap bosan, saya masih bisa memaksa tubuh saya untuk tetap mel...

Kenapa Harus Mengetahui Tujuan Hidup?

Halo para pencari tujuan hidup!

saya mau sekedar sharing aja, saat itu saya sedang berjalan keluar dan mendengar seseorang berbicara tentang tujuan hidupnya.

Mengapa banyak orang tidak mengetahui tujuan hidupnya? 

Lalu bagaimana caranya mencari tujuan hidup kita?

Percakapan yang cukup berat saya rasa. Pertanyaan ini memang tidak adil karena terlalu luas. Tujuan hidup bisa banyak hal, tidak ada yang benar atau salah dan kebanyakan orang - orang akan menghukum dirinya karena tidak mengetahui tujuan hidupnya, seakan - akan hal tersebut dosa besar.

Namun saya pun bertanya - tanya kepada diri saya sendiri, apakah yang saya lakukan selama ini sudah sesuai dengan tujuan hidup saya yang saya pilih?

Lalu jika nanti saya mencapai tujuan hidup tersebut, apakah hidup saya akan usai dan tidak bertujuan lagi? Mungkin seperti yang orang - orang lakukan ketika pensiun kali ya.

Sehingga akan lebih baik jika menetapkan tujuan hidup setinggi - tingginya agar tidak tercapai di saat usia masih muda. Bisa pensiun muda nanti...

Tapi jika terlalu tinggi, apakah nanti tidak berbahaya bagi kehidupan saya? Bisa - bisa saya menjadi sangat stress bahkan gila karena tidak dapat mencapainya seumur hidup... Gagal menikmati hidup dong.

Sebelum itu berbicara lebih lanjut, sebenarnya apa sih makna dari tujuan hidup?

Untuk saya pribadi, saya memaknai tujuan hidup bukan sebagai sebuah akhir dari proses yang harus kita capai, sebuah hasil akhir dari perjalanan saya yang harus dicapai. Bagi saya tujuan hidup haruslah sebuah proses yang saya lakukan sehari - hari sehingga nantinya akan melekat dalam diri saya pribadi dan menetap sebagai identitas diri. Yap... Orang - orang akan mengenal saya sebagai tujuan akhir yang ingin saya dapatkan. Mungkin prosesnya panjang, tapi saya tidak peduli. Selama masih berproses, saya akan menganggap diri saya searah dengan tujuan hidup saya. 

Jadi apa tujuan hidup saya?

Saat saya masih berkuliah, tujuan hidup saya adalah mempersiapkan diri dengan belajar memahami bidang studi yang saya ambil untuk mendapatkan pekerjaan yang mapan. Ternyata tidak terlalu bertahan lama

Saat saya sudah memasuki dunia kerja, tujuan hidup saya adalah dapat memberikan layanan terbaik untuk perusahaan yang ternyata kata - kata tersebut terpampang di dinding perusahaan sebagai salah satu visinya.

Lalu bagaimana dengan sekarang? Saya memiliki tujuan hidup yang berbeda daripada sebelumnya, membangun beberapa toko dan membuat sebuah tim kecil.

Namun apa pentingnya mengetahui tujuan hidup?

Tidak terlalu penting juga menurut saya, tanpa mengetahui tujuan hidup saya pribadi, saya yakin akan tetap hidup. Untuk apa memusingkan hal yang tidak saya ketahui? Jangan salah, saya melihat teman - teman saya yang katanya membenci pekerjaan mereka namun tetap saja melakukan pekerjaan tersebut dan ya, mereka masih terlihat bahagia, bahkan lebih bahagia daripada saya, Banyak dari mereka bahkan lebih mapan kehidupannya daripada saya. Bagaimana saya melihatnya? Wow saya melihat begitu banyak teman - teman saya melakukan kunjungan beberapa tempat wisata pada akhir pekan dengan gayanya yang memang keren. Walaupun terkadang saya melihat ada yang mengeluhkan pekerjaannya. Ya namanya juga manusia, boleh kan mengeluh?

Toh, tanpa mengetahui tujuan hidup juga, saya masih memiliki keinginan untuk makan mewah, memiliki rumah indah, dan kehidupan yang nyaman.

Jadi tolong pasang kamera hpnya dan lihatlah betapa bahagianya saya.

Tidak begitu penting ya, tapi bagaimana jika saya tidak mengetahuinya dan ingin mencarinya?

Kebanyakan dari kita, termasuk saya sendiri, tidak mengetahui apa tujuan hidup saya. Saya sendiri mulai menemukannya ketika berumur 25 tahun. Sangat disayangkan memang jika diingat - ingat lagi kalau saja saya menyadarinya lebih awal. tapi mau bagaimana lagi kan.

Mengapa bisa begitu?

Menurut pengamatan saya sendiri, hal ini dikarenakan saya jarang sekali memikirkan diri saya sendiri. Yang saya pikirkan adalah tetangga saya, artis - artis yang sedang enak diperbincangkan, presiden, gubernur, kota tempat saya berada, merk hp yang saya gunakan, isi dompet saya yang tidak terlalu tebal, diskon sepatu, dan lain sebagainya. Tidak pernah ada pikiran tentang diri saya sebagai pribadi.

Kemudian tidak ada tuntutan dari siapa pun untuk mencari tujuan hidup saya. Lagipula mana saya paham waktu itu, gunanya saja saya tidak tahu.

Dan saya mulai mengetahuinya keberadaannya ketika saya mulai memiliki sedikit pengetahuan tentang uang dan teori Abraham Maslow tentang motivasi manusia.

Kenapa ada hubungannya dengan uang?

Percaya atau tidak ada banyak hal terhubung dengan uang, bahkan kebahagiaan sekalipun bisa diraih dengan uang dan agar mengetahui tujuan hidup, saya membutuhkan uang. Jumlahnya akan tergantung dengan pribadi masing - masing.

Sebelumnya saya akan memperkenalkan dahulu teori Abraham Maslow kepada Anda tentang motivasi manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Behold... Ini adalah Piramida Teori Maslow, beliau menemukan teori ini tahun 1954. Sayangnya saya baru menemukannya ketika umur saya sudah 25 tahun. Kenapa tidak diajarkan sejak dini ya?

Manusia hanya akan memenuhi kebutuhan dasarnya terlebih dahulu baru akan memenuhi kebutuhan nyayang lebih tinggi.

Jadi jika Anda ditanya oleh seseorang tentang tujuan hidup dan Anda menjawab

Gw sih mau rumah yang nyaman, kerjaan bagus, hidup terjamin dah.

Bisa dipastikan Anda masih berkutat di kebutuhan dasar saja. Apakah itu benar - benar tujuan hidup Anda sebagai manusia? Saya rasa tidak.

Lalu apa hubungannya dengan uang?

untuk mendapatkan tujuan hidup yang sebenarnya Anda harus bisa memenuhi dahulu kebutuhan dasar ini, Anda harus bisa memastikan akan ada makanan tersedia setiap hari, pakaian yang bisa dikenakan, tempat tinggal yang bisa dibuat untuk beristirahat, dan keamanan hidup untuk saat ini dan esok hari.

Kebanyakan orang malah membuat kebutuhan dasar ini menjadi sangat tinggi sehingga mereka tidak sempat memikirkan kebutuhan lainnya yang sebenarnya ada. Mereka membuatnya menjadi tinggi untuk menciptakan ilusi keamanan untuk dirinya sendiri. Tapi... apakah sebenarnya memang aman?

Karena sudah merasa terpenuhi kebutuhan dasarnya, dan sudah mendapatkan banyak teman dalam kantornya, mereka mulai mengambil kredit rumah mewah, mobil baru, atau apapun untuk merasakan prestige dan feeling of accomplishment, tetapi sedihnya hal tersebut terkadang digunakan oleh pihak perusahaan agar Anda bisa bekerja lebih giat lagi, karena perusahaan bisa saja memecat Anda. Lalu bagaimana Anda bisa membayar seluruh kredit tersebut?

Jadi cepat - cepat tingkatkan pendapatan Anda dan segera buat sumber penghasilan pasif dari pendapatan aktif Anda untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar dan lanjut ke tingkatan yang lebih tinggi.

Maka dari itu jika Anda bertanya kepada seorang mahasiswa yang belum pernah memikirkan kebutuhan dasar mereka, biasanya mereka akan linglung, menjawab tidak tahu, atau ya... paling jawabannya hanya sekitar mendapatkan rumah bagus, makan dengan layak, atau kehidupan yang nyaman

Lalu jika bertanya kepada seorang karyawan yang sedang di ambang pemecatan, employee of the month, fresh graduate, dan sebagian besar karyawan yang sudah "nyaman". Jawabannya pun tidak ada perubahan dari saat mereka masih berkuliah (atau bersekolah)

"Wah... tidak usah tinggi - tinggi, yang penting bisa makan sudah bersyukur."

"Gw mah yang penting cicilan rumahnya kebayaran."

"Duh... mending kejar target broo biar aman bulan ini."

"Gpp deh kerja beginian... yang penting bisa kerja, disyukuri saja karena sekarang cari pekerjaan sulit."

Pernyataan ini sama dengan orang - orang yang ketika ditanya apa hobinya akan menjawab sebagai makan dan tidur. Itu karena memang kebutuhan dasar akan makan dan tidurnya masih belum terpenuhi.

Kenapa?

Karena insting bertahan hidup mereka sedang aktif, kehidupan mereka merasa terancam. Apakah Anda akan bisa berpikir jernih jika Anda sedang dilanda kelaparan? Saya rasa akan sangat sulit. Kecuali jika Anda bisa menipu diri Anda sendiri membuat bahwa kelaparan tersebut dilanda dikarenakan tujuan Anda saat ini masih belum tercapai. Seperti Steve Jobs misalnya.

Oleh karena itu alangkah baiknya jika Anda terus mempersiapkan sumber penghasilan baru untuk jaga - jaga jikalau penghasilan sumber utama Anda hancur. Karena jika hancur dan Anda tidak memiliki sumber penghasilan lain, maka Anda akan kembali kepada naluri dasar Anda untuk bertahan hidup. Seperti seorang karyawan yang mengambil kredit mobil atau rumah sebelumnya. Kalau kerjanya cuma makan lalu pulang kandang, apa bedanya dengan burung merpati?

Memang kehidupan seperti itu salah?

Sekali lagi, ini bukan tentang benar atau salah. Jadi jangan khawatir, yang penting tetap bersyukur saja walaupun saat ini kehidupannya seperti burung. Lagipula, bukankah semua orang banyak juga yang tidak mengetahuinya dan menjalani kehidupannya tanpa masalah? Ya bosan sedikit tidak masalah, kan ada akhir pekan yang akan menyegarkan pikiran Anda kembali. Apakah salah "mengikuti" tujuan hidup seseorang? Apakah salah mengikuti visi misi perusahaan? Jika tidak cocok, bukankah masih banyak pilihan perusahaan yang lain? Lebih mudah bukan, memilih yang sudah ada di luar sana daripada mencari di dalam diri sendiri. Kemungkinan ditertawakan oleh orang lain akan semakin kecil. Pura - pura saja tidak tahu dan lepaskan diri Anda di saat akhir pekan. Yeaay!!

Saya jadi ingat kata - kata seorang tukang gambar (yang sudah jadi master tentunya) yang dari kecil kegiatannya hanya menggambar dibandingkan dengan saudara - saudara lainnya yang saat ini sudah bekerja di perusahaan farmasi dan saudara perempuannya yang sekarang sudah menjadi ibu rumah tangga biasa.

"Are They Happy?"

Dan ini adalah jawabannya:



Saya rasa bukan hanya KJG yang bahagia, ada banyak orang yang dia buat bahagia melalui gambar tangannya.

Mungkin itu dulu sharing dari saya, terima kasih telah membaca hingga habis tulisan ini!

Hey... jangan lupa berkomentar yaaa!

Jangan sungkan - sungkan juga untuk klik subsribe di tombol atas siapa tau ada sharing - sharing seperti ini lagi yang bisa saya tuangkan hehehe.

Komentar