Selamat datang, kalian yang lagi searching di google tentang pekerjaan yang akan ditekuni nanti sedang bingung. Lebih enak kerja sebagai apa sih?? Jika kalian bertanya - tanya dan mencari jawabannya di sini maka saya tidak dapat membantu Anda...:D
Eits... tapi tunggu dulu, saya akan memberikan komparasi tentang pengalaman saya sebagai seorang teknisi dengan marketing secara kasar saja ya.
Sebagai Seorang Teknisi
Saya pernah bekerja sebagai seorang Teknisi karena memang jurusan yang saya ambil selama kuliah adalah S1 Teknik Elektro. Kuliahnya mahal... saat itu uang semesteran saya 6jt pada tahun 2008, dengan uang makan sebulan sekitar 1jt hingga 1,5jt (saya lupa). Belum lagi biaya kos - kosannya. Selain mahal, kuliahnya juga lama. Saya masuk kuliah tahun 2008 dan lulus tahun 2015 dengan IPK pas-pasan 2,77.
Tentu saja tidak banyak pilihan pekerjaan yang saya dapatkan, tidak seperti teman - teman saya yang masuk ke BUMN. Saat itu saya memulai pekerjaan dari paling bawah, subkonnya subkon. Sebagai seorang foto - foto hasil instalasi sebuah perangkat telekomunikasi. Walaupun saya seorang teknisi, saya tetap dikenakan target kerja harian. Saat itu saya harus dapat mengunjungi 3 tempat dalam sehari.
Terdengar mudah namun untuk seorang newbie seperti saya, ada banyak sekali perangkat yang perlu untuk didokumentasikan dan karena kerjaan saya hanya mendokumentasikan hasil instalasi perangkat kerjaan tim sebelumnya, hanya itu saja kehidupan saya. Bangun pagi bersiap - siap untuk berangkat agar target tercapai, pulang hingga malam dengan badan lelah. Karena pekerjaan ini berdasarkan target proyek sehingga dalam satu proyek bisa saja tidak ada hari libur hingga proyek selesai.
Selain itu agar saya dapat naik jabatan tentunya harus ada yang saya pelajari dan itu adalah memperdalam pengetahuan saya tentang perangkat. Jadi jika Anda seperti saya, kuliah lama IPK pas - pasan dan tidak ada kenalan orang di perusahaan BUMN, inilah jalan yang bisa Anda tempuh dan itu sangat berat kawan. Alhasil saya bertahan di dunia teknisi dalam satu setengah tahun dan akhirnya keluar, atau bahasa sedihnya tidak diperpanjang kontraknya.
Sebagai seorang Marketing
Tidak lama setelah pemecatan yang saya alami. Saya mendapatkan pekerjaan sebagai seorang marketing di sebuah perusahaan finansial. Produk yang ditawarkan adalah pembiayaan mobil baru.
Wow dunianya sangat berbeda. Jika sebelumnya saya bekerja dengan sebuah alat dan melakukan pekerjaan yang sebenarnya berulang - ulang. Saat ini saya diberikan tugas untuk mencari orang. Tepatnya saya disuruh untuk berbaur dengan perusahaan rekanan agar para tenaga kerja di sana menyalurkan konsumen yang ingin membeli mobil secara kredit. Di sini saya dituntut untuk mengeluarkan dana pinjaman perusahaan sekian rupiah. Target yang begitu besar saat itu dan lama kelamaan saya baru menyadari perbedaan kenaikan jabatan seorang teknisi dan marketing,
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya, klik like, berbagi, dan berlangganan jika menyukai halaman ini
Tidak untuk direproduksi tanpa sepengetahuan saya atau tanpa mencantumkan link blog ini.