Langsung ke konten utama

Rancangan untuk Membuat Saya Menjadi Bersemangat Lagi

 Bosan adalah hal yang wajar menurut saya. Apalagi ketika bosan melakukan hal yang sama secara terus menerus. Padahal kegiatan itu penting untuk dilakukan secara terus menerus dalam waktu yang lama. Seperti Latihan fisik agar badan kita kekar. Atau membaca buku untuk mendapatkan suatu insight. Bangun pagi setiap hari agar tidak telat pergi kerja. Sebelumnya saya berpikir bahwa liburan penting untuk diselipkan dalam kegiatan kita yang sibuk, namun jika liburan tersebut juga terulang beberapa kali. Lama - lama liburan itu juga membosankan. Liburan diganti dengan hiburan, seperti membaca komik, bermain game, atau hal - hal yang menghibur lainnya. Namun jika kegiatan itu dilakukan berulang - ulang lama - lama kesenangan yang saya dapatkan semakin berkurang dan saya memerlukan waktu yang lebih banyak melakukan kegiatan menghibur itu untuk waktu yang lebih lama agar bisa kembali "fresh". Jadi bagaimana biar ketika saya tetap bosan, saya masih bisa memaksa tubuh saya untuk tetap mel

Berbagi Pengalaman Sebagai Seorang Marketing dan Teknisi

Selamat datang, kalian yang lagi searching di google tentang pekerjaan yang akan ditekuni nanti sedang bingung. Lebih enak kerja sebagai apa sih?? Jika kalian bertanya - tanya dan mencari jawabannya di sini maka saya tidak dapat membantu Anda...:D


Eits... tapi tunggu dulu, saya akan memberikan komparasi tentang pengalaman saya sebagai seorang teknisi dengan marketing secara kasar saja ya.


Kenapa?

Karena tentu saja semua balik lagi ke pribadi masing - masing, intinya hanya Anda yang tahu keinginan terdalam Anda.


Sebagai Seorang Teknisi

Saya pernah bekerja sebagai seorang Teknisi karena memang jurusan yang saya ambil selama kuliah adalah S1 Teknik Elektro. Kuliahnya mahal... saat itu uang semesteran saya 6jt pada tahun 2008, dengan uang makan sebulan sekitar 1jt hingga 1,5jt (saya lupa). Belum lagi biaya kos - kosannya. Selain mahal, kuliahnya juga lama. Saya masuk kuliah tahun 2008 dan lulus tahun 2015 dengan IPK pas-pasan 2,77.

Tentu saja tidak banyak pilihan pekerjaan yang saya dapatkan, tidak seperti teman - teman saya yang masuk ke BUMN. Saat itu saya memulai pekerjaan dari paling bawah, subkonnya subkon. Sebagai seorang foto - foto hasil instalasi sebuah perangkat telekomunikasi. Walaupun saya seorang teknisi, saya tetap dikenakan target kerja harian. Saat itu saya harus dapat mengunjungi 3 tempat dalam sehari. 

Terdengar mudah namun untuk seorang newbie seperti saya, ada banyak sekali perangkat yang perlu untuk didokumentasikan dan karena kerjaan saya hanya mendokumentasikan hasil instalasi perangkat kerjaan tim sebelumnya, hanya itu saja kehidupan saya. Bangun pagi bersiap - siap untuk berangkat agar target tercapai, pulang hingga malam dengan badan lelah. Karena pekerjaan ini berdasarkan target proyek sehingga dalam satu proyek bisa saja tidak ada hari libur hingga proyek selesai.


Ingin mendapatkan hiburan? ya korbanin waktu tidur!!

Selain itu agar saya dapat naik jabatan tentunya harus ada yang saya pelajari dan itu adalah memperdalam pengetahuan saya tentang perangkat. Jadi jika Anda seperti saya, kuliah lama IPK pas - pasan dan tidak ada kenalan orang di perusahaan BUMN, inilah jalan yang bisa Anda tempuh dan itu sangat berat kawan. Alhasil saya bertahan di dunia teknisi dalam satu setengah tahun dan akhirnya keluar, atau bahasa sedihnya tidak diperpanjang kontraknya.

Sebagai seorang Marketing

Tidak lama setelah pemecatan yang saya alami. Saya mendapatkan pekerjaan sebagai seorang marketing di sebuah perusahaan finansial. Produk yang ditawarkan adalah pembiayaan mobil baru.

Wow dunianya sangat berbeda. Jika sebelumnya saya bekerja dengan sebuah alat dan melakukan pekerjaan yang sebenarnya berulang - ulang. Saat ini saya diberikan tugas untuk mencari orang. Tepatnya saya disuruh untuk berbaur dengan perusahaan rekanan agar para tenaga kerja di sana menyalurkan konsumen yang ingin membeli mobil secara kredit. Di sini saya dituntut untuk mengeluarkan dana pinjaman perusahaan sekian rupiah. Target yang begitu besar saat itu dan lama kelamaan saya baru menyadari perbedaan kenaikan jabatan seorang teknisi dan marketing,

Sebagai teknisi saya dituntut untuk menguasai bidang tertentu yang memang nantinya digunakan oleh atasan saya, namun sebagai seorang marketing saya harus berjejaring dengan banyak orang dan memelihara jaringan yang menguntungkan bagi perusahaan makin banyak jaringan yang saya dapat makin dekat kenaikan jabatan saya. Makin banyak orang yang saya kenal, makin tinggi kemungkinan jaringan menguntungkan yang saya dapatkan, makin tinggi juga performa saya.

Kedua pekerjaan tersebut saya simpulkan sama - sama melelahkan, namun jika Anda memulai pekerjaannya dari bawah, saya sarankan lebih baik menjadi marketing jika nantinya menginginkan gaji yang lebih tinggi dikarenakan ada lebih banyak pelajaran yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari - hari pada Marketing daripada dunia teknis. Semoga pandangan ini dapat membantu Anda, jika ingin bertanya mungkin bisa di kolom komentar ya!!

Komentar