Bersinar dalam Gelap

Setelah sempat panik baju yang saya simpan kemaren tidak lagi bersinar di dalam gelap, akhirnya saya mencari tahu bagaimana caranya itu baju bisa bersinar di dalam gelap. Setelah mencari sana sini dari beberapa sumber, ternyata bahan untuk membuat produk 'Glow in the Dark' itu terbuat dari beberapa jenis fosfor. Setiap zat fosfor dapat memancarkan cahaya setelah menyimpan cukup energi. Ada ribuan bahan kimia fosfor. Semua bahan kimia ini memiliki tingkat kecerahan, warna, dan lamanya waktu mereka bersinar setelah diberi energi.

Ada tiga jenis utama dari cara fosfor ini mendapatkan energi. Pertama adalah Phosphorescent, kedua Chemiluminescent, dan yang ketiga adalah radioluminescent.

Phosphorescent adalah benda-benda hiasan seperti bintang yang biasa dipasang di langit-langit kamar. Benda ini akan menyerap sinar cahaya yang nantinya akan dikeluarkan lagi ketika malam hari. Benda jenis ini memiliki waktu bersinar relatif lama pada beberapa tingkat kecerahan.

Lebih teknisnya benda, kebanyakan benda menyerap dan mengeluarkan cahaya , membutuhkan waktu sekitar 10 nanoseconds untuk menyerap dan mengeluarkan cahaya. Namun pada kasus yang spesial ini, Fosfor menyerap energi cahaya menjadi keadaan energi yang tinggi dimana energi tersebut terperangkap dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk keluar, keadaan ini sering disebut 'Triplet State". Pada beberapa komponen fosfor terdapat "Triplet State" yang lebih baik lagi dimana energi yang tersimpan bertahan beberapa menit bahkan jam.

Jenis lain dari benda yang bercahaya di dalam gelap adalah jenis Chemiluminescent. Benda ini bersinar karena terjadi beberapa reaksi kimia. Secara umum, benda ini memiliki dua jenis bahan kimia yang berinteraksi untuk melepaskan energi dan akan memiliki warna - warna berpendar seperti sinar UV menjadi cahaya yang dapat dilihat oleh manusia.

Jenis paling umum dari chemiluminescent adalah tongkat cahaya. Di dalam tongkat cahaya terdapat botol kaca tertutup yang mengandung beberapa bahan kimira. Bahan kimia ini tertutup rapat di dalam plastik penutup yang mengandung beberapa bahan kimia dan pewarna. Untuk membuatnya bersinar, hal yang harus kamu lakukan adalah meretakkan penutup plastik yang ada di dalam botol kaca, yang nantinya akan keluar dan tercampur dengan bahan kimia yang ada di luar penutup plastik. Ketika dua bahan tersebut bercampur, akan menghasilkan suatu reaksi yang akan menghasilkan energi lalu dirubah dengan pewarna menjadi cahaya yang tidak menghasilkan panas. Warna dari tongkat cahaya ini tergantung dari pewarnanya.

Walaupun cahaya yang dihasilkan oleh jenis chemiluminescent bukanlah panas, namun panas tetap berpengaruh terhadap benda ini, seperti yang orang-orang biasa lakukan ketika menyimpan tongkat cahaya ini di dalam kulkas. Apa yang terjadi di dalamnya adalah reaksi kimia akan menjadi lebih lambat seiring dengan pergerakan molekul di dalamnya. Hal ini akan membuat tongkat cahaya berpendar lebih redup untuk hasil yang lebih lama. Di sisi lain, ketika kamu memasukkan tongkat ini ke dalam air yang mendidih, suhu di dalam tongkat ini akan naik sehingga pergerakan molekul di dalamnya lebih cepat. Hal ini akan membuat tongkat bercahaya lebih terang namun hanya dalam waktu yang sedikit.

Chemiluminescent dapat terlihat di beberapa tempat seperti kunang-kunang dan variasi makhluk laut. Namun ketika Chemiluminescent berkaitan dengan makhluk hidup , kita menyebutnya dengan Bioluminescent. Dan yang mengejutkan Kunang-kunang memiliki efisiensi tertinggi dari reaksi chemiluminescent ini.

Jenis terakhir adalah Radioluminescent, jenis ini akan kamu liat dari waktu ke waktu. Jenis ini berpendar di dalam gelap dengan cara mengambil beberapa fosfor dan mencampurnya dengan unsur radioaktif. Emisi dari radioaktif ini terus memberikan energi pada fosfor secara terus menerus hingga umur dari unsur radioaktif tersebut. Mungkin kamu pernah melihat Radium Watch Hand yang berpendar di dalam gelap. Salah satu unsur radioaktif yang digunakan adalah Radium dengan umur sekitar 1600 tahun.