Bosan adalah hal yang wajar menurut saya. Apalagi ketika bosan melakukan hal yang sama secara terus menerus. Padahal kegiatan itu penting untuk dilakukan secara terus menerus dalam waktu yang lama. Seperti Latihan fisik agar badan kita kekar. Atau membaca buku untuk mendapatkan suatu insight. Bangun pagi setiap hari agar tidak telat pergi kerja. Sebelumnya saya berpikir bahwa liburan penting untuk diselipkan dalam kegiatan kita yang sibuk, namun jika liburan tersebut juga terulang beberapa kali. Lama - lama liburan itu juga membosankan. Liburan diganti dengan hiburan, seperti membaca komik, bermain game, atau hal - hal yang menghibur lainnya. Namun jika kegiatan itu dilakukan berulang - ulang lama - lama kesenangan yang saya dapatkan semakin berkurang dan saya memerlukan waktu yang lebih banyak melakukan kegiatan menghibur itu untuk waktu yang lebih lama agar bisa kembali "fresh". Jadi bagaimana biar ketika saya tetap bosan, saya masih bisa memaksa tubuh saya untuk tetap mel
Dalam
budaya saat ini yang menuntut produktivitas, banyak dari kita yang mengambil
waktu tidur pada malam hari untuk meningkatkan tingkat produktivitas itu
sendiri. Meskipun kita menganggap kehilangan beberapa jam tidur bukan masalah
besar, namun tanpa disadari waktu yang hilang tersebut akan membentuk sebuah
hutang – hutang yang harus dibayar oleh tubuh. Jika tidak segera diatasi, kita
akan mulai memikirkan hal – hal yang kacau, mudah marah pada hal – hal yang
kecil, bahkan kita akan melihat sesuatu yang seharusnya tidak ada. Kita mungkin
sedang mengalami gejala kurang tidur.
Ada
banyak gejala kurang tidur yang mempengaruhi tubuh dan otak kita. Kurang tidur
dapat menjadi sumber ketidakbahagiaan di dalam rumah tangga, mempengaruhi
karir, dan dapat mengancam jiwa pada situasi – situasi tertentu.
Jadi
apa saja tanda – tanda bahwa kita sudah mengalami gejala kurang tidur? Berikut
adalah beberapa tanda bahwa kita sudah kekurangan tidur.
1. Ketidakmampuan
untuk mengatasi stres
Jika
kita sering mengalami stres belakangan ini, mungkin saja lingkungan kita bukan
masalah utamanya, kekurangan tidur pada malam hari dapat menjadi masalahnya.
Kekurangan tidur dapat membuat kita mudah mengalami stres, tekanan atau
tantangan yang biasanya kita lalui dengan mudah dapat menjadi lebih sulit,
misalnya saja kemacetan di jalur yang biasa kita lewati. Kurang tidur dapat
mengurangi batas kita menerima tingkat stres
Sementara
kurang tidur dapat meningkatkan stres, gejala pada tubuh ini juga dapat
menyebabkan kurang tidur. Penelitian menunjukkan bahwa pria paruh baya lebih
mudah menghasilkan hormon stres sehingga lebih sulit tidur (Sumber: The Franklin Institute).
Penelitian
tampaknya menunjukkan bahwa orang yang tidur nyenyak pada saat stres lebih
dapat fokus terhadap tugasnya, namun orang yang merespon stres dengan tidak
tidur agar tetap fokus pada pekerjaannya akan mengalami emosi yang tidak
stabil (Sumber: The Franklin Institute).
2. Daya
ingat berkurang
Kurang
tidur juga dapat mempengaruhi daya ingat, penelitian menunjukkan bahwa tidur
yang lelap memiliki peranan yang penting pada daya ingat, karena kegiatan
tersebut membantu koneksi – koneksi antar sel saraf (Sumber: The Franklin Institute).
Jadi
ketika kita akan memerlukan pekerjaan yang menitikberatkan pada daya ingat, contohnya
ujian sekolah, sebaiknya kita belajar hingga badan terasa lelah lalu tidur yang
cukup untuk keesokan harinya daripada memilih belajar hingga larut malam.
3. Ketidakmampuan
untuk berkonsentrasi
Waktu
tidur yang sedikit akan membuat kita sulit berkonsentrasi. Seseorang yang
kurang tidur akan memiliki kinerja yang buruk pada pekerjaan yang membutuhkan
konsentrasi yang tinggi, mereka juga terkadang melebih – lebihkan kinerja
mereka dan meremehkan efek kurang tidur pada kemampuan mereka untuk
berkonsentrasi (Sumber: Downs).
Seseorang
yang tidur lima jam setiap malamnya dalam seminggu akan memiliki konsentrasi
yang lebih baik terhadap orang yang memiliki tidur empat jam setiap malamnya
dalam seminggu.
Kafein
yang terdapat di dalam kopi memang dapat membuat kita terbangun dan
meningkatkan konsentrasi, namun efeknya akan pudar setelah konsumsi satu
jam (Sumber: Lieberman)
4. Napsu
makan bertambah
Mengontrol
asupan kalori memang sulit untuk sebagian orang, tetapi jika seseorang sudah
mengalami gejala kurang tidur, akan lebih sulit lagi mengontrol keinginan
makan.
Kurang
tidur memiliki banyak masalah pada orang yang sedang diet sehat. Salah satunya,
orang yang lebih lama terjaga dari tidur akan mengkonsumsi kalori yang lebih
banyak di dalam tubuhnya. Kalori di dalam tubuhnya memang berkurang, tetapi
kurang tidur akan membuat kita selalu merasa lapar. Seseorang yang tidak tidur
seharian memiliki tingkat hormon yang memberikan sinyal kepada tubuh bahwa
sudah waktunya makan lebih besar dan tingkat hormon yang memberikan sinyal
bahwa tubuh kita sudah kenyang lebih sedikit (Sumber: University of Chicago Medical Center).
Otak
kita mencerna kadar gula lebih lambat ketika sedang mengalami kurang tidur.
Akibatnya, orang – orang yang mengalami kurang tidur lebih banyak memakan
makanan yang manis atau asin, seperti yang ada di restoran cepat saji.
Penelitian juga telah menunjukkan hubungan yang jelas antara obesitas dengan
kurang tidur. Orang yang kurang tidur memiliki resiko terkena obesitas dua kali
dibandingkan dengan mereka yang tidak kurang tidur (Sumber: University of Warwick).
5. Masalah
pada penglihatan
Kurang
tidur dapat juga menyebabkan masalah penglihatan yang dapat meningkatkan segala
macam kecelakaaan, seperti jatuh, tabrakan saat sedang mengemudi atau
kecelakaan di tempat kerja. Setelah tidak tidur selama beberapa hari, mungkin
penglihatan kita akan sedikit kabur, sulit untuk fokus, atau bahkan melihat
sesuatu yang seharusnya tidak ada karena kita mendeteksi gerakan – gerakan di
sudut mata kita.
Proses
regenerasi terjadi di sebagian besar tubuh ketika kita sedang tertidur.
Kekurangan tidur akan membuat neuron tidak mengalami regenerasi dengan baik
sehingga mereka akan berjuang untuk tetap berfungsi. Mereka akan memberikan
persepsi dunia di sekitar kita. Ketika kerja mereka menjadi kurang efisien,
mereka memotong sebagian gambar dan hanya akan memberikan gambar – gambar yang
paling dibutuhkan di dalam otak, tidak semuanya. Seperti memberikan 750 keping
puzzle dari 1.000 puzzle. Ketika gambar – gambar ini mulai berubah jauh dari
kenyataan, di titik ini kita akan mengalami penyimpangan pada penglihatan yang
parah, mungkin saja melihat bayang – bayang hitam atau yang lainnya.
6. Pengambilan
keputusan menjadi buruk
Salah
satu gejala dari kurang tidur sebagai akibat yang lebih jauh lagi adalah
kesulitan untuk mengambil sebuah keputusan, bahkan jika setelahnya kita tidur
yang cukup untuk memenuhi waktu tidur kita sebelumnya.
Jika
kita tidak tidur seharian, kita akan melewatkan kesempatan kepada otak untuk
memperbarui dan mengorganisir bagiannya sendiri, termasuk korteks prefrontal
yang bekerja untuk pengambilan keputusan dan kontrol impulsif sehingga dapat
berdampak pada pengambilan keputusan kita nanti.
Penelitian
menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur lebih mungkin membuat keputusan yang
beresiko (Sumber: Venkatraman). Tanpa tidur, kita akan bertindak lebih agresif dengan
harapan mendapat keuntungan tanpa pikir panjang. Kita akan lebih mudah membeli
barang – barang di luar yang sudah kita anggarankan, mempertaruhkan segala yang
kita punya dalam perjudian, dan lain sebagainya. Kita akan lebih mudah menilai
sesuatu yang tampak beresiko bila memiliki istirahat yang cukup.
7. Keterampilan
motorik berkurang
Ketika
kita kurang tidur, kita tidak dapat mengeluarkan kata – kata sesuai dengan apa
yang ingin kita keluarkan. Bicara cadel, gagap, atau bicara dengan nada yang monoton
merupakan tanda kurang tidur. Meraih benda – benda yang kecil ataupun berdiri
menjadi lebih sulit.
Orang
yang kurang tidur mengalami penurunan aktivitas pada daerah otak lobus temporal
dari korteks serebral yang membantu proses bahasa kita. Tapi bagian lain dari
otak yaitu daerah parietal mengalami penurunan juga sehingga kita dapat
berbicara walaupun kita mengalami kurang tidur.
Menurut
penelitian, orang yang tidak tidur seharian, memiliki tubuh yang bekerja
seperti orang yang mabuk (Sumber: The Franklin Institute).
8. Hubungan
keluarga menjadi bermasalah
Ketika
kita mengalami kelainan waktu tidur, kita dapat mempengaruhi anggota keluarga
yang lainnya. Tetap terjaga pada malam hari dicampur dengan terkadang tertidur
pada siang hari dapat merusak jadwal aktivitas dari keluarga, waktu bersama –
sama, dan pola tidur bersama.
Tetapi
kurang tidur dapat memicu pertengkaran dengan anggota keluarga lainnya dengan
alasan seperti: suasana hati yang berubah – ubah, mudah terhasut, dan daya
ingat yang buruk. Anggota keluarga yang lainnya dapat merasakan sulit untuk tidur
dari pertengkaran yang terjadi.
9. Kesehatan
yang menurun
Jika
kita melihat diri kita terlihat berantakan karena jumlah tidur yang tidak
tepat, kesehatan kita akan memberitahu tubuh bahwa sudah saatnya untuk
istirahat.
Penderita
diabetes yang mengalami kurang tidur menjadi kurang sensitif terhadap insulin
sehingga kemampuan tubuh untuk mengolah gula menurun (Sumber: The Franklin Institute). Ketika ini
terjadi, mereka mungkin mengalami kesulitan untuk menjaga kadar gula darah dalam
jangka waktu tertentu.
Kurang
tidur juga dapat membuat tekanan darah meningkat, suhu tubuh menurun, dan irama
detak jantung yang tidak teratur.
Sistem
kekebalan tubuh menurun, jumlah dari sel darah putih menurun sementara
kinerjanya juga akan menurun. Penelitian pada tikus ketika tidak diberikan
waktu untuk tidur sekalipun membuatnya mati, mungkin karena terjadi kerusakan
pada sistem kekebalan tubuhnya. Tubuh yang kurang tidur akan memaksakan dirinya
agar segera istirahat panjang untuk membayar waktu – waktu yang diperlukan oleh
tubuh ketika tidur sebelum akhirnya mati, tidur kurang dari empat jam setiap
malamnya juga membuat kita memiliki resiko yang lebih tinggi untuk meninggal
dalam enam tahun kedepan (Sumber: National Sleep Foundation).
10. Suasana
hati berubah – ubah
Ketika
kita sudah sangat lelah tetapi tidak dapat tidur, tidak membutuhkan waktu yang lama
untuk membuat anda tersinggung. Situasi yang biasanya dengan mudah dikerjakan
tiba – tiba tampak jauh lebih menjengkelkan. Ada kemungkinan kita mengalami
gejala kurang tidur.
Sebuah
studi terhadap anak kecil yang tidur kurang dari sepuluh jam sehari mengatakan bahwa
anak itu akan 25% lebih mungkin untuk berperilaku buruk (Sumber: The Franklin Institute).
Kurang
tidur dapat meningkatkan kemungkinan kita memiliki perasaan depresi, stres, dan
penurunan rasa empati. Mereka yang sudah depresi atau kelainan mental lainnya
akan mengarah dari kurangnya tidur.
***
Bagi
anda yang kesulitan tidur, cobalah untuk membuat waktu tidur yang teratur agar
membuat pikiran menjadi tenang sebelum tidur. Jangan membaca atau menonton TV
sebelum tidur. Bisa juga dengan mematikan segala teknologi satu jam sebelum
tidur. Bisa juga sebelumnya ketika masih sore untuk berolahraga. Tidur pada
ruangan yang gelap, dan ketika terbangun atau tidak bisa tidur jangan menunggu
lelah atau tidur dengan berbaring berjam – jam, lebih baik sedikit jalan –
jalan atau melakukan kegiatan lain.
Rekor
untuk manusia tanpa tidur adalah 264 jam dan belum ada yang meninggal sebagai
akibat dari kurang tidur. Tikus tidak dapat bertahan lebih dari 32 hari, bahkan
dengan antibiotik sekalipun untuk membantu kerusakan sistem kekebalan tubuhnya
(Sumber: Palmer)
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya, klik like, berbagi, dan berlangganan jika menyukai halaman ini
Tidak untuk direproduksi tanpa sepengetahuan saya atau tanpa mencantumkan link blog ini.