Langsung ke konten utama

Rancangan untuk Membuat Saya Menjadi Bersemangat Lagi

 Bosan adalah hal yang wajar menurut saya. Apalagi ketika bosan melakukan hal yang sama secara terus menerus. Padahal kegiatan itu penting untuk dilakukan secara terus menerus dalam waktu yang lama. Seperti Latihan fisik agar badan kita kekar. Atau membaca buku untuk mendapatkan suatu insight. Bangun pagi setiap hari agar tidak telat pergi kerja. Sebelumnya saya berpikir bahwa liburan penting untuk diselipkan dalam kegiatan kita yang sibuk, namun jika liburan tersebut juga terulang beberapa kali. Lama - lama liburan itu juga membosankan. Liburan diganti dengan hiburan, seperti membaca komik, bermain game, atau hal - hal yang menghibur lainnya. Namun jika kegiatan itu dilakukan berulang - ulang lama - lama kesenangan yang saya dapatkan semakin berkurang dan saya memerlukan waktu yang lebih banyak melakukan kegiatan menghibur itu untuk waktu yang lebih lama agar bisa kembali "fresh". Jadi bagaimana biar ketika saya tetap bosan, saya masih bisa memaksa tubuh saya untuk tetap mel

PENGERTIAN, DAMPAK, DAN PENANGGULANGAN DEBU

Gambar pemandangan sejuk

               Udara dapat diartikan sebagai campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau memenuhi ruang di atas permukaan bumi. Manusia, hewan, dan tumbuhan membutuhkan udara untuk kelangsungan hidup mereka. Tanpa adanya udara ini, mungkin kehidupan kita tidak akan seperti sekarang, mungkin akan menyerupai kehidupan di planet lain. Oleh karena itu, udara menjadi penting bagi kehidupan makhluk hidup di planet ini, terutama udara yang bersih dapat menunjang kesehatan kita.


Gambar asap knalpot yang buruk

                Namun perkembangan teknologi saat ini sepertinya tidak diimbangi dengan pemecahan atas dampak buruk yang dihasilkan, seperti pencemaran udara. Salah satu indikator bahwa udara menjadi buruk adalah kandungan debu di dalamnya. Debu ialah nama umum untuk partikel padat kecil dengan diameter kurang dari 500 mikrometer. Partikel debu tersebut akan melayang di dalam udara dalam waktu yang relatif lama dan dapat masuk ke dalam tubuh lewat saluran pernapasan.

Gambar debu

                Secara alamiah debu dapat dihasilkan dari debu tanah kering yang terbawa oleh angin atau berasal dari letusan gunung berapi. Debu juga dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna  dari bahan bakar mengandung senyawa karbon atau berasal dari penggunaan mesin diesel yang tidak terpelihara dengan baik.

                Debu itu tidak hanya partikel – partikel kecil berterbangan yang dapat kita lihat ketika terkena sinar matahari, debu dibagi menjadi tiga menurut jenisnya.

1.       Debu Organik, debu ini berasal dari makhluk hidup seperti pada daun – daunan, abu, kapas, dan seterusnya.
2.       Debu Mineral, debu yang memiliki senyawa komplek seperti batu arang, SiO2, SiO3.
3.       Debu Metal, merupakan debu yang mengandung senyawa logam seperti alumunium, besi, magnesium, dan seterusnya.

                Sedangkan debu memiliki sifat sebagai berikut:

1.       Mengendap karena gaya gravitasi.
2.       Dapat basah ketika dilapisi air yang tipis.
3.       Dapat menggumpal ketika basah.
4.       Memiliki muatan, seperti pada partikel pada umumnya, sehingga dapat menarik partikel debu yang berbeda muatan dan menolak partikel debu yang memiliki muatan yang sama.

                Ukuran debu juga dapat berpengaruh terhadap terjadinya penyakit pada saluran pernapasan karena dapat mengganggu proses respirasi pada paru – paru. Berdasarkan ukuran tersebut debu dapat mencapai bagian tubuh di dalam paru – paru. Pada ukuran 5 – 10 mikrometer, debu akan tertahan oleh saluran pernapasan bagian atas. Pada ukuran 3 – 5 mikrometer, debu akan tertahan oleh saluran pernapasan bagian tengah, broncheolus/bronchus. Pada ukuran 1 – 3 mikrometer, debu dapat masuk hingga bagian alveoli. Pada ukuran 0.1 – 1 mikrometer, debu berdifusi mengikuti gerak brown keluar masuk bagian alveoli.

                Jika debu telah lama tertimbun di dalam alveoli akan menyebabkan penyakit pernapasan yang disebut pneumoconiosis. Beberapa jenis penyakit pneumoconiosis adalah:

1.       Silicosis – Silicosis adalah pneumoconiosis yang disebabkan oleh debu kuarsa atau silca. Kondisi paru-paru ditandai dengan nodular fibrosis (parut pada jaringan paru-paru), mengakibatkan sesak napas. Silikosis adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan, bahkan tahapan lanjut bersifat progresif meskipun sudah tidak terpapar lagi.
2.       Paru Hitam – paru hitam adalah bentuk pneumokoniosis yang disebabkan oleh penumpukan debu batubara di dalam paru-paru yang membuat jaringan paru-paru menjadi gelap atau hitam. Penyakit ini juga bersifat progresif. Meskipun nama penyakit ini banyak dikenal sebagai penyakit paru hitam, namun nama resminya adalah pneumokoniosis pekerja batubara (Coal Worker’s Pneumoconiosis (CWP)).
3.       Asbestosis – Asbestosis adalah suatu bentuk pneumokoniosis yang disebabkan oleh serat asbes. Dan penyakit ini juga bersifat tidak bisa disembuhkan.

Untuk mengurangi jumlah debu pada udara kita perlu mengendalikannya pada sumber debu yang dapat dikendalikan, contohnya adalah mesin pekerjaan oleh manusia. Ada tiga sistem pengendalian paparan debu terhadap pekerja, yaitu:

1.       Pencegahan

                Pencegahan di area pekerjaan dapat diterapkan meskipun kita tidak dapat menghilangkannya secara menyeluruh. Kita dapat meminimalisir emisi debu yang dihasilkan dengan cara merancang prosesnya dengan baik sehingga dapat meminimalisir penghasilan debu.

2.       Sistem Kontrol

                Jika upaya pencegahan dilakukan namun dirasa emisi debu yang dihasilkan masih diluar batas normal bagi kita, maka kita dapat melakukan sistem kontrol pada debu tersebut. Beberapa teknik pengendalian yang dapat dilakukan adalah seperti:

Gambar diagram sistem pengendap debu

Sistem Pengendap Debu – menggunakan prinsip ventilasi untuk menangkap debu dari sumbernya. Debu disedot dari udara dengan menggunakan pompa dan dialirkan kedalam pengumpul debu, kemudian udara bersih dialirkan keluar.

Gambar diagram supresi debu basah

Sistem Supresi Debu Basah – menggunakan cairan seperti air tetapi bisa juga menggunakan bahan kimia untuk mengikat debu untuk membasahi bahan yang bisa menghasilkan debu tersebut sehingga bahan tersebut tidak cenderung menghasilkan debu.

Gambar menyemprot air ke udara

Menangkap debu di udara menggunakan penyemprot air – menyemprot debu-debu yang timbul pada saat proses dengan menggunakan air atau bahan kimia pengikat, semprotan harus membentuk partikel cairan yang kecil sehingga bisa menyebar di udara dan mengikat debu yang berterbangan  sehingga turun kebawah.

3.       Dilusi atau Isolasi

Gambar sirkulasi udara

Ventilasi Dilusi – teknik ini adalah untuk mengurangi konsentrasi debu yang ada di udara dengan mendilusi udara berdebu dengan udara tidak berdebu atau bersih. Secara umum sistem ini masih kurang baik untuk kesehatan karena debu pada dasarnya masih terdapat diudara, akan tetapi sistem ini bisa digunakan jika sistem lain tidak diijinkan untuk digunakan.

Isolasi – teknik ini adalah dengan cara memisahkan pekerja dengan udara yang terkontaminasi, pemisahan bisa dilakukan dengan mengisolasi pekerja kemudian di suplai dengan udara bersih dari luar.


Komentar