Bosan adalah hal yang wajar menurut saya. Apalagi ketika bosan melakukan hal yang sama secara terus menerus. Padahal kegiatan itu penting untuk dilakukan secara terus menerus dalam waktu yang lama. Seperti Latihan fisik agar badan kita kekar. Atau membaca buku untuk mendapatkan suatu insight. Bangun pagi setiap hari agar tidak telat pergi kerja. Sebelumnya saya berpikir bahwa liburan penting untuk diselipkan dalam kegiatan kita yang sibuk, namun jika liburan tersebut juga terulang beberapa kali. Lama - lama liburan itu juga membosankan. Liburan diganti dengan hiburan, seperti membaca komik, bermain game, atau hal - hal yang menghibur lainnya. Namun jika kegiatan itu dilakukan berulang - ulang lama - lama kesenangan yang saya dapatkan semakin berkurang dan saya memerlukan waktu yang lebih banyak melakukan kegiatan menghibur itu untuk waktu yang lebih lama agar bisa kembali "fresh". Jadi bagaimana biar ketika saya tetap bosan, saya masih bisa memaksa tubuh saya untuk tetap mel
Pada
jaman ini mungkin adalah saat – saat yang paling rumit dalam memilih makanan.
Tidak seperti jaman sebelumnya dimana orang – orang pada jaman batu memakan
dengan menu daging buruannya yang dipanggang di atas api disajikan dengan
beberapa kacang – kacangan serta buah – buahan. Mereka tidak memiliki pilihan
menu, apakah ingin menyantap makanan rendah kalori atau yang utuh.
Selama
berbelanja di dalam sebuah pasar lokal, pembeli dihadapkan dengan lebih dari
43.000 barang [Sumber: Food Marketing Institute]. Bagaimana kita mengetahui makanan mana yang harus
dipilih? Kebanyakan dari kita lebih memilih makanan yang rendah lemak daripada
makanan yang sejenis namun memiliki lemak yang tinggi seperti sebuah insting.
Dipicu oleh laporan berita, tips – tips dari majalah mahal, dan terkadang blog,
kita mengetahui bahwa lemak, kadar fruktosa yang tinggi, kulit pada daging
ayam, dan lain sebagainya perlu dihindari.
Dari
gula hingga garam, terdapat beberapa fakta nutrisi yang diberikan secara
setengah – setengah dan akan diberikan kebenarannya disini. Dimulai dengan
sahabat para pelaku diet, makanan rendah lemak.
Jika
anda memperhatikan ukuran pinggang anda, kemungkinan kita akan mulai
memperbanyak pasokan makanan yang dapat menurunkan lemak seperti: Salad bebas
lemak, “lite” mayones, atau kue rendah lemak. Sayangnya, sejalan dengan anda
mengunyah beberapa makanan yang tidak begitu enak itu, mulai timbul keraguan,
jika semua yang kita makan adalah jenis yang rendah lemak atau bahkan bebas
lemak, mengapa berat badan tidak juga menurun?
Itu
karena makanan bebas lemak memiliki sisi yang buruk. Mereka mungkin mengandung
lemak yang lebih rendah, namun lemak tersebut diganti oleh gula – banyak sekali
gula, yang membantu makanan rendah lemak lebih lezat. Ini bukan pilihan yang
lebih baik karena gula akan disimpan dalam tubuh sebagai lemak [Sumber: Glassman, Poulter].
Keliru
dengan makanan rendah lemak – yang didefinisikan sebagai memiliki kurang dari 3
gram lemak per sajiannya – mengurangi kalori dapat menyebabkan lebih banyak
mengkonsumsi produknya daripada makanan versi penuh lemak. Bahkan, beberapa
makanan rendah lemak memiliki hampir sama (atau lebih) kalori dan gula dengan
versi biasanya. Ditambah dengan lebih banyak sodium. Misalnya saja produk
Dunkin‘Donuts blueberry muffin memiliki 460 kalori, 44 gram gula dan 450 gram
sodium. Versi rendah lemak memiliki 410 kalori, 40 gram gula, dan 620 gram
sodium [Sumber:WebMD, Dunkin' Donuts]
Beberapa
dari kita tidak menyukai kulit kentang, tapi kita masih mendengarkankan suara
orang tua kita ketika terdapat sisa kulit kentang di atas piring. “Nutrisi
kentang ada di kulitnya”. Sementara memang ada benarnya bahwa kulit kentang
kaya akan serat dan nutrisi lainnya. Tetapi itu bukan fakta keseluruhan
[Sumber: Academy of Nutrition and Dietetics].
Faktanya adalah hanya 20 persen nutrisi kentang ditemukan pada kulit [Sumber: U.S. Potato Board]. Kulit kentang ukuran sedang mengandung 920 mg kalium dan 3,6 gram serat, sedangkan dagingnya (tanpa kulit) masih menawarkan 676 mg kalium dan 2,6 gram serat [Sumber: Flipse].
Faktanya adalah hanya 20 persen nutrisi kentang ditemukan pada kulit [Sumber: U.S. Potato Board]. Kulit kentang ukuran sedang mengandung 920 mg kalium dan 3,6 gram serat, sedangkan dagingnya (tanpa kulit) masih menawarkan 676 mg kalium dan 2,6 gram serat [Sumber: Flipse].
Ditambah
daging kentang mengandung vitamin C, K dan B6, serta dosis yang sehat dari
niacin dan thiamin. Daging kentang juga mengandung magnesium, fosfor, tembaga,
mangan, seng, riboflavin, dan folat – semuanya di dalam kurang dari 150 kalori
[Sumber: Self].
Sebagai
daftar makanan yang jahat, gula jagung tinggi fruktosa berada di dekat daftar
atas. Penggunaannya dimulai pada tahun 1970-an dan menjadi kesanyangan makanan
dan minuman karena rasanya mirip dengan gula, tetapi lebih stabil dalam
pengolahan makanan.
Namun
karena keunggulannya yang telah berkembang, gula ini muncul di dalam soda,
roti, bumbu, dan produk – produk
lainnya, begitu juga dengan ukuran pinggang kita [Sumber: Hendley].
Secara
kimia, gula jagung ini sangat mirip dengan sukrosa (gula biasa). Sementara gula
terdiri dari jumlah yang hampir samadari fruktosa dan glukosa. Sedangkan gula
jagung tinggi fruktosa mengandung 55 persen fruktosa, 42 persen glukosa, dan 3
persen molekul gula yang lebih besar dikenal sebagai sakarida untuk memenuhi
sisanya. Sukrosa dan fruktosa memiliki kalori yang sama. Mengkonsumsi secara
berlebihan akan mengakibatkan penambahan berat badan, penyakit hati berlemak,
daya tahan terhadap insulin, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2 [Sumber: Parker, Hendley].
Namun
tampaknya ada perbedaan dalam cara gula jagung ini dengan gula biasa pada saat
dicerna. Dalam studi yang diberi diet gula jagung tinggi fruktosa, tikus
bertambah berat badan dan perut memiliki banyak lemak daripada tikus yang
diberi sukrosa. Para peniliti belum
mengerti kenapa tikus lebih rentan terhadap obesitas ketika diberi gula jagung
ini. Satu hipotesis bahwa kelebihan fruktosa di metabolisme tubuh untuk menghasilkan lemak, sedangkan gula itu
baik diproses untuk energi atau disimpan sebagai karbohidrat di hati dan otot.
[Sumber: Parker]
Jutaan
anak telah dianjurkan untuk memakan wortel demi kesehatan penglihatan mereka. Tapi
janji mereka tentang penglihatan yang baik, termasuk kemampuan untuk melihat di
dalam gelap merupakan kampanye propaganda saat perang dunia kedua.
Selama
perang dunia kedua, pemerintah Inggris memberikan atribusi kemampuan pilot
pesawat terbangnya untuk dapat melihat dalam malam hari dengan memberikan
asupan wortel. Pada kenyataannya mereka memiliki radar tipe baru. Meskipun
mereka menggunakan kampanye wortel untuk mengelabui tentara Jerman sehingga
banyak yang mempercayainya. Bahkan warga sipil negara Inggris mulai
mengkonsumsi wortel juga agar dapat melihat ketika terjadi pemadaman di kala
itu [Sumber: Smith].
Mitos
wortel peningkat penglihatan tersebar ke beberapa benua selama beberapa dekade
hingga saat ini. Meskipun benar bahwa wortel dapat menjaga kesehatan
penglihatan kita, tapi mereka tidak dapat memberikan kekuatan penglihatan yang
super, seperti melihat dalam gelap. Namun wortel yang tinggi dengan beta
karotennya dalam sebuah vitamin A merupakan hal penting untuk penglihatan.
Bahkan jika seseorang sedang kekurangan vitamin A, memperbaikinya dapat meningkatkan
penglihatan pada malam hari [Sumber: O'Connor]
Garam
laut atau biasa dikenal dengan garam dapur entah itu hitam, pink, abu – abu,
atau merah, garam laut pasti menonjol, dalam rasa, warna, serta tekstur. Batuan
berbentuk tidak teratur yang diperoleh dari air laut setelah menguap. Hasilnya
adalah kasar, garam yang belum diolah memiliki kadar mineral seperti kalsium,
magnesium, dan kalium.
Di sisi
lain, garam meja merupakan hasil tambang
dari dalam tanah, dan diproses secara lebih rumit untuk menghilangkan mineral
lain yang ikut dalam proses penambangan tersebut. Teksturnya lebih halus
sehingga lebih mudah larut dalam air, biasanya diberi tambahan zat adiktif
untuk mencegah penggumpalan dan tambahan zat gizi lain agar komposisinya
menyerupai garam air laut. Garam ini merupakan pilihan yang kurang sehat bukan?
Ternyata,
garam laut tidak lebih baik dengan garam meja dan keduanya harus digunakan
secukupnya. Garam laut dan garam meja memiliki tingkat Sodium yang sama,
sekitar 575 mg per seperempat sendok teh. Kedua jenis garam ini
memberikan resiko sama besar untuk tekanan darah tinggi, yang pada gilirannya
meningkatkan penyakit jantung.
Tetapi
bagaimana dengan kandungan mineral yang ada pada garam laut? Kandungan ini
tidak benar – benar memberikan keuntungan gizi karena mereka mudah ditemukan
dalam makanan yang biasa kita makan, seperti kacang – kacangan, biji – bijian,
susu, dan beberapa buah serta sayuran seperti jeruk dan sayuran hijau [Sumber: Kannall]
Bagaimana
dengan yodium pada garam meja untuk mencegah gondok karena kekurangan yodium?
Hal ini juga banyak ditemukan pada ikan, produk susu, kecap, serta telur
[Sumber: American Heart Association, American Thyroid Association].
Serat
ditemukan secara alami di banyak makanan yang kita konsumsi,seperti buah –
buahan, sayuran, biji – bijian, dan kacang – kacangan. Serat alami dapat
membantu mencegah sembelit, menurunkan resiko terkena penyakit diabetes dan
jantung, dan bahkan membantu mempertahankan berat badan kita [Sumber: Mayo Clinic].
Toko
bahan makanan banyak menyediakan produk tambahan serat seperti yogurt, ice cream,
serat, bahkan beberapa air. Sayangnya, makanan tambahan serat ini tidak
memberikan manfaat yang sama seperti makanan tinggi serat secara alami.
Itu
karena seluruh makanan seperti oatmeal
mengandung serat yang kompleks, tetapi makanan yang diperkaya serat seperti
pada roti putih bergantung pada satu jenis serat saja. Serat ini tertahan baik
secara sintesis kimia ataupun diekstrak dari tanaman berserat tinggi. Sementara
serat tersebut memiliki beberapa manfaat, seperti membantu merasa kenyang,
namun biasanya nutrisi yang didapatkan terlalu sedikit untuk membuat perubahan
pada kesehatan. Selain itu, serat tersebut tidak dapat mendorong gerakan usus
dengan baik dan memberikan kadar gula darah atau kolesterol yang kecil pada
tubuh. Jika banyak mengkonsumsinya, dapat menyebabkan gas pada lambung serta
kembung [Sumber: Berkeley Wellness].
Pada
akhirnya lebih baik mengkonsumsi makanan kaya akan serat secara alami karena mengandung
serat yang kompleks sehingga memberikan dampak yang jelas bagi kesehatan.
Sebuah roti bagel yang dibuat dengan penyulingan tepung, yang telah diperkaya
oleh serat secara kimia, tidak sebagus versi gandumnya untuk tubuh [Sumber: Berkeley Wellness, Cooking Light]
Nikmati
sajian dada ayam tanpa kulit. Bahan pokok pelaku diet, daging hambar dan kering
ini telah muncul bersama dengan salad dan beberapa menu diet lainnya selama
bertahun – tahun. Bukankah sudah waktunya kita melihat lebih dekat bahan
makanan ini?
Jika kita
membayangkan ayam panggang yang renyah dengan kulit yang beraroma mempunyai
potongan – potongan daging yang tidak kering dan terlihat gurih, coba
diperhatikan lagi. Kulit ayam tidak seburuk yang kita bayangkan. Dua belas ons
dada ayam dengan tulang di dalamnya serta kulit yang utuh memiliki tambahan 50
kalori serta 2,5 gram lemak jenuh dibanding dari tanpa tulang, tanpa kulit, versi
hambarnya. Ditambah, 55 persen lemak pada kulit ayam termasuk aman untuk
jantung [Sumber: Cooking Light]. Jadi mulai sekarang dan nanti jangan ragu untuk memanjakan
diri anda.
Bahkan,
tulang dan kulit mempunyai perannya selama proses memasak. Tulang membantu mendistribusikan
panas yang merata ketika dimasak, sementara kulit akan menjaga bagian luar
dagingnya agar tidak kering sebelum bagian dalam sepenuhnya dimasak [Sumber: Royer].
Kita
mungkin pernah mendengar pedoman diet yang membatasi asupan lemak hingga kurang
dari 10 persen dari asupan kalori harian. Bagi banyak orang, ini berarti menghindari
keju, es krim, mentega, dan beralih dari susu biasa menuju susu skim (rasanya
lebih hambar) [Sumber: CDC].
Menghindari
lemak pada produk susu seharusnya dapat membantu kita menjadi lebih sehat dan
mengecilkan ukuran pinggang. Gagasan bahwa lemak jenuh meningkatkan resiko
penyakit kardiovaskular menjadi populer pada tahun 1950-an.
Namun,
muncul penelitian yang menemukan bahwa lemak pada susu tidak buruk pada jantung
dan berat badan kita. Kontradiksi dengan kelihatannya, mengkonsumsi susu biasa
dapat mengurangi resiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2, serta menurunkan
tekanan darah [Sumber: Giles - Smith, Teichotz].
Susu biasa
sepertinya dapat melawan obesitas juga. Sebuah studi yang diterbitkan dalam “Scandinavian
Journal of Primary Health Care” menemukan bahwa susu penuh lemak, mentega dan
krim adalah bagian dari diet pria paruh baya, mereka jauh lebih kecil kemungkinannya
untuk terkena obesitas selama 12 tahun dibandingkan dengan pria yang tidak
mengkonsumsi susu tinggi lemak. Sebuah analisis dari enam belas studi yang
dipublikasikan dalam "European Journal of Nutrition”, melaporkan konsumsi
susu tinggi lemak dikaitkan dengan rendahnya resiko obesitas. Temuan serupa
telah dilaporkan untuk anak – anak [Sumber: Aubrey].
Manfaatnya
terletak pada komposisi susu yang kompleks dan lemak yang menguntungkan, mencakup
lebih dari 400 asam lemak yang berbeda dicampur di dalam satu protein,
kalsium,dan nutrisi lainnya yang sehat. Selain itu, para ilmuwan menduga susu
mungkin mengandung suatu zat yang namanya belum diketahui memiliki fungsi untuk
mengubah metabolisme tubuh untuk membakar lemak untuk energi, bukan
menyimpannya [Sumber: Giles - Smith, Teichotz].
Sebenarnya
diet ini ditujukan bagi orang yang memiliki penyakit usus kecil atau celiac dan
tidak tahan terhadap gluten, namun menyebar bahkan bagi mereka yang tidak perlu
menjalankan diet ini. Tapi sedikit bukti untuk mendukung gagasan bahwa makanan
bebas gluten lebih baik untuk masyarakat umum.
Orang
dengan penyakit usus kecil ini tidak dapat mencerna gluten, protein yang ditemukan
dalam roti, gandum, pasta. Jika mengkonsumsinya akan mengalami reaksi di usus
kecil yang menyebabkan kerusakan pada permukaannya dan menyebabkan ketidakmampuan
untuk menyerap nutrisi tertentu. Tidak tahan pada gluten ditandai dengan mudah
lelah dan tekanan pada perut, jika beralih pada makanan bebas gluten orang –
orang yang mengalami penyakit ini seperti memiliki lebih banyak energi dan
lebih baik. Namun jika kita tidak memiliki masalah dengan gluten, kita tidak
akan merasakan perubahannya [Sumber: Hendley].
Tidak
merasa cukup dengan coklat? Apakah kita lemah dihadapan keju? Atau tidak dapat menahan
godaan dari makanan tertentu? Maka tubuh kita sedang menginginkan nutrisi
tertentu di dalam makanan itu.
Sayangnya,
ini adalah mitos lama. Gagasan bahwa tubuh pada tingkat tertentu mengirimkan
sinyal ke otak untuk memaksa kita minum segelas jeruk atau mengisi mulut kita
dengan penuh keju itu keliru.
Mengidam
makanan, setidaknya untuk manusia, cenderung dikarenakan kebutuhan emosional
daripada fisik. Bahkan, jika makanan itu dilarang mungkin kita akan lebih
menginginkannya.
Namun
ada satu pengecualian, jika kita kekurangan zat besi maka hasrat untuk makan --
bukan makanan seperti daging panggang yang kaya akan zat besi seperti
dibayangan kita. Tetapi mungkin mengunyah sejumlah besar es batu, kondisi yang
dikenal sebagai pagophabia. Jenis lain dari pica, gangguan di mana orang
memakan sesuatu -- seperti tanah liat, kapur, kertas -- sesuatu yang benar benar tidak cocok untuk dimakan [Sumber: O'Connor, Weil]
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya, klik like, berbagi, dan berlangganan jika menyukai halaman ini
Tidak untuk direproduksi tanpa sepengetahuan saya atau tanpa mencantumkan link blog ini.