MENGENAL EMPAT GENG MOTOR BESAR BANDUNG

Bagi anda yang sudah lama tinggal di Bandung pasti sudah tidak asing lagi dengan kelompok ini, tetapi bagi kita yang merantau ke daerah ini pasti baru mengenal dengan geng motor dari cerita – cerita atau dari berita di televisi. Kelompok ini memang sangat meresahkan terkadang membahayakan warga sekitar dengan aksi – aksi premanisme dan tindakan anarkisnya. Ternyata geng motor ini dibagi – bagi menjadi empat kubu yang dulunya saya kira geng motor ini adalah kelompok yang besar dan mereka cuma satu kelompok. Tawuran – tawuran antar pelajar SMA, perkelahian antara sesama fans pecinta tim sepak bola asal Bandung, Persib, dan perkelahian – perkelahian antar warga yang membawa senjata tajam. Bisa jadi mereka yang berseteru itu adalah anggota geng motor yang berkelahi karena dendam atau berebut wilayah kekuasaan. Keempat kubu anggota geng motor ini adalah:

1.       Exalt to Coitus/Creativity

         

Berdiri pada tahun 1982 di kota Bandung oleh sekelompok anak SMA di Bandung. Memiliki bendera berwarna biru tua, biru muda, dan putih yang masing – masing memiliki arti. Menurut Ivan Rivky, Ketua Dewan Pembina XTC Sexy Road yang memiliki semboyan "lo asik gw santai, lo usik gw bantai" Indonesia, warma biru muda pada bendera memiliki arti kesenangan sedangkan warna biru tua berarti matang yang punya kreasi kesemuanya digabungkan dengan warna putih menggambarkan masa muda yang Putih. Diatas ketiga warna tersebut terdapat lambang lebah yang diartikan untuk kekompakan mereka.

 Menurut mereka lebah itu adalah makhluk yang kompak, mereka akan memburu siapa saja yang mengusiknya atau mengganggunya walaupun resikonya adalah mati setelah menyengat musuhnya. XTC memiliki nama yang awalnya Exalt to Coitus namun karena mengandung unsur porno nama ini berubah menjadi Exalt to Creativity.

2.       Brigade Seven

         

Berdiri sekitar tahun 1986 - 1987 oleh sekelompok anak SMA Negeri 7 Bandung, pencetus berdirinya kelompok ini diantaranya Teguh Gumilar yang menjabat sebagai Dewan Pembina DPP Brigade Seven dan rekan - rekan angkatan tahun 1998 SMAN 7 Bandung. Itulah asal mula nama kelompok ini karena berasal dari SMAN 7 Bandung sehingga dinamakan Brigade Seven dan sekarang disingkat menjadi BRIGEZ.

Berasal dari kecintaan mereka dengan motor dan mempunyai pemikiran yang sama untuk membuat suatu ikatan antar sesama pecinta motor akhirnya mereka membentuk kelompok ini. Mereka menyepakati untuk memakai bendera berwarna Biru Kuning yang menurut mereka memiliki arti tersendiri. Warna biru mencerminkan tali persaudaraan yang tidak terukur dengan apapun sedangkan warna kuning sendiri bermakna mewarnai, dengan kata lain tali persaudaraan itu terbentuk semakin erat karena karakteristik dari para anggotanya yang berbeda - beda  tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu menjadi keluarga besar BRIGEZ.

Sempat sekitar tahun 1997-an terjadi perpecahan di antara petinggi BRIGEZ yang membuat BRIGEZ menjadi dua kelompok, ada yang memakai bendera biru kuning dan ada yang memakai bendera merah putih hitam.

Setelah beberapa tahun para petinggi kembali bertemu dan akhirnya di tahun 2000-an mereka kembali bersatu karena mereka sadar pada tujuan awal terbentuknya kelompok ini, yaitu membentuk suatu keluarga besar pecinta motor dengan wadah bernama BRIGEZ. Pada tahun 2009 mereka menetapkan AD/ART agar organisasi ini memiliki landasan yang jelas serta tidak ada penyalahgunaan wewenang walaupun mereka sadar masih ada beberapa orang yang keluar dari AD/ART ini.

AD/ART BRIGEZ

3.       Moonraker

Moonraker, berdiri pada tanggal 28 Oktober 1978 yang sebelumnya bernama Moonwalker oleh tujuh orang yang diantaranya adalah Uci, anjal, dan Aul. Nama Moonraker diadopsi dari film James Bond yang sedang hits pada saat itu. Tujuan dari pembentukan kelompok ini adalah memperoleh banyak prestasi dalam perlombaan balap motor, sehingga mereka mencari bibit - bibit yang unggul di kancah olahraga balapan. Sudah banyak anggota dari kelompok ini yang mengikuti perlombaan balap motor seperti Irvan Octavian, Benny Baong dan lainnya yang menjadi pembalap nasional. Motto dari kelompok ini adalah "One for All All for One" serta kata Wanieun dalam bahasa sunda yang berarti pemberani. Kelompok ini memiliki bendera yang mempunyai bermacam - macam arti lambang.

Lambang pertama yang menjadi ikon dari klub motor Moonraker adalah lambang serigala yang bagi orang Romawi dan Mesir Kuno lambang serigala diartikan sebagai simbol Pemberani.

Kata Wanieun seringkali dipakai untuk ciri khas sebuah tanda salam dan moto dari para anggota klub ini.

Arti lain lambang serigala dapat diartikan sebagai simbol semangat, persatuan, kecepatan dan kebersamaan. 

Lambang kedua Moonraker terdiri dari Sepasang Sayap Garuda lambang yang hampir sama dengan lambang sayap pada simbol Negara Indonesia.

Hal ini menunjukkan organisasi klub motor Moonraker adalah bagian dari negara Indonesia dan cinta Indonesia. Sayap dari lambang Moonraker berjumlah 14 bulu pada masing-masing sayap dan jika dijumlahkan menjadi 28 bulu yang mengingatkan berdirinya organisasi tersebut pada tanggal 28 Oktober 1978. Burung Garuda diisyaratkan sebagai simbol Kekuatan.

Selanjutnya lambang ketiga adalah mata rantai yang terdapat pada lambang Moonraker, melambangkan unsur generasi penerus yang turun temurun dan tidak akan pernah terputus. Didalam mata rantai tersebut terdapat tulisan M2R yaitu singkatan atau nama sandi dari Moonraker. 

Lalu lambang keempat Moonraker terdapat Pita yang menyerukan semboyan “Bandung Speed Maniac”.

Semboyan ini terbukti dengan banyaknya prestasi yang diperoleh oleh anggota dalam ajang perlombaan balap motor. Sekitar tahun 2008 semboyan itu diganti menjadi “Jabar Sport Club” yang dapat diartikan sebagai Klub motor di Jawa Barat yang menjunjung Sportifitas dan kini semboyan itu berubah menjadi “Indonesia Sport Club”.

Kemudian keempat lambang itu disatukan dalam sebuah Tameng yang dianggap sebagai simbol dari perlindungan diri.

Logo Moonraker hanya boleh digunakan oleh anggota resmi. Anggota resmi Moonraker adalah orang yang sudah mempunyai Kartu Tanda Anggota dari organisasi klub motor Moonraker. Untuk simpatisan dan pendukung klub ini tidak boleh memakai logo Moonraker.

4.       Grab on Road

                Terakhir adalah kelompok bernama Grab on Road (GBR) yang berdiri pada bulan Februari tahun 1989 di lingkungan SMPN 2 Bandung yang dijadikan sebagai wadah akan hobi mereka untuk motor. Kelompok ini diidentikan dengan Negara Jerman karena benderanya yang berwarna hitam merah kuning. Ada kesan bahwa bibit geng motor harus ditanamkan sejak usia belasan tahun, bahkan sejak memasuki bangku SMP.

PEMBUBARAN GENG MOTOR

 

                Akhirnya pada tanggal 31 Desember 2010, keempat perwakilan geng motor tersebut membacakan pernyataan membubarkan diri. Acara yang dihadiri sedikitnya 1500 orang dari empat geng motor ini dimulai dari pukul 08.30 di Lapangan Tegal lega dengan dihadiri para musyawarah pimpinan daerah (muspida) kota Bandung. Walaupun begitu masih ada orang – orang yang tidak menganggap pernyataan resmi ini dan berkeliaran di kota Bandung melakukan tindak kriminalitas sehingga masih meresahkan warga.

Sedangkan isi dari perjanjian ini adalah

PERNYATAAN SIKAP DAN IKRAR PEMBUBARAN GENG MOTOR

kami atas nama anggota geng motor seluruh jawa barat, menyadari bahwa kegiatan geng motor yang selama ini kami lakukan sangat merugikan, baik diri kami sendiri, orang tua, keluarga dan masyarakat, maka dengan ini menyatakan sikap dan berikrar secara tulus dan ikhlas.

 1. Menyatakan membubarkan diri dari segala bentuk kegiatan bermotor yang selama ini dilakukan oleh seluruh anggota geng motor.
2. Menolak segala bentuk kegiatan bermotor yang menjurus kepada sifat ugal-ugalan di jalan, dan melakukan tindakan kriminal, serta bentuk lain yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan, serta kenyamanan di lingkungan masyarakat.
3. Mendukung dan mendorong seluruh usaha aparat penegak hukum dan seluruh instansi pemerintah yang terkait dalam menindak dan menanggulangi segala bentuk kegiatan geng motor, yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

demikian pernyataan sikap dan ikrar pembubaran geng motor ini kami lakukan dengan dasar niat yang tulus dan kesadaran sendiri, tidak ada paksaan dari pihak manapun demi masa depan yang lebih baik dan terwujudnya keamanan dan ketertiban dalam masyarakat, serta kemajuan jawa barat yang bermartabat

Bandung, 31 Desember 2010

kami yang berikrar

ketua umum xtc (exalt to coitus) : warmin

ketua umum brigez (brigade seven): cecep hendra h, sh

ketua umum gbr (grab on road) : julian rahmawan

ketua umum m2r (moonraker) : arif rahman

mengetahui

gubernur jawa barat : ahmad heryawan

ketua dprd jabar : ir. irfan suryanagara

pangdam iii/siliwangi : mayjen moeldoko

kapolda jawa barat : irjen pol suparni parto

kepala kejaksaan tinggi jawa barat : sugianto, sh, mh

ketua pengadilan tinggi bandung : h.suwardi, sh ”

 Sumber berita aksi geng motor